SEJARAH

Sejarah Pesawat TT-05

Latar Belakang

Pada tahun 1980-an, Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam sektor industri pertahanan dan teknologi aviasi. Dalam upaya untuk memperkuat pertahanan nasional dan mencapai swasembada dalam produksi alutsista, pemerintah Indonesia melalui perusahaan milik negara, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), memulai proyek ambisius untuk merancang dan memproduksi pesawat tempur ringan yang dapat digunakan untuk operasi serangan darat dan pengintaian.

Pengembangan

Proyek ini dimulai pada tahun 1980 dengan nama kode TT-05, singkatan dari "Tempur Taktis 05". Tim insinyur dan desainer di PTDI bekerja sama dengan beberapa mitra internasional untuk mengembangkan pesawat ini. Proses pengembangan memakan waktu sepuluh tahun, dengan berbagai tantangan teknis dan pendanaan yang dihadapi sepanjang perjalanan.

Desain dan Spesifikasi

Pesawat TT-05 dirancang sebagai pesawat light CAS (Close Air Support) dan COIN (Counter-Insurgency) yang mampu beroperasi di berbagai medan tempur. Pesawat ini dilengkapi dengan persenjataan canggih untuk mendukung tugas-tugas tempur.

Spesifikasi Utama:
- Meriam: 4 × 20mm
- Rudal Udara ke Darat: 2 × RD-40
- Roket Tak Dipandu: 56 × M525
- Mesin: Mesin turboprop modern yang memberikan kecepatan dan manuverabilitas tinggi
- Kapasitas: 1-2 pilot dengan sistem avionik canggih untuk navigasi dan targeting

Keberhasilan dan Implementasi

Pada tahun 1990, pesawat TT-05 berhasil menyelesaikan uji coba penerbangan dan mulai diproduksi secara massal. Pesawat ini menjadi kebanggaan Indonesia karena berhasil dibangun dengan mayoritas komponen lokal dan menunjukkan kemampuan industri pertahanan Indonesia yang semakin maju.

TT-05 kemudian digunakan oleh TNI-AU (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara) dalam berbagai operasi, termasuk patroli perbatasan, serangan udara taktis, dan misi pengintaian. Pesawat ini terbukti efektif dan handal dalam berbagai kondisi, menjadikannya salah satu tulang punggung kekuatan udara Indonesia pada dekade tersebut.

Pengaruh dan Warisan

Kesuksesan TT-05 memberikan dorongan besar bagi industri penerbangan Indonesia, membuka jalan bagi proyek-proyek lebih lanjut dalam pengembangan pesawat militer dan sipil. Hingga kini, TT-05 tetap dikenang sebagai simbol inovasi dan ketekunan dalam menghadapi tantangan teknologi dan industri.

HISTORY

History of the TT-05 Aircraft

Background

In the 1980s, Indonesia experienced rapid growth in the defense industry and aviation technology sectors. To strengthen national defense and achieve self-sufficiency in the production of military equipment, the Indonesian government, through the state-owned company PT Dirgantara Indonesia (PTDI), embarked on an ambitious project to design and manufacture a light attack aircraft suitable for ground attack and reconnaissance operations.

Development

The project began in 1980 under the code name TT-05, an abbreviation for "Tactical Fighter 05." Engineers and designers at PTDI collaborated with several international partners to develop this aircraft. The development process took ten years, with various technical and funding challenges encountered along the way.

Design and Specifications

The TT-05 was designed as a light CAS (Close Air Support) and COIN (Counter-Insurgency) aircraft capable of operating in diverse combat environments. It was equipped with advanced weaponry to support combat missions.

Key Specifications:
- Cannons: 4 × 20mm
- Air-to-Ground Missiles: 2 × RD-40
- Unguided Rockets: 56 × M525
- Engine: Modern turboprop engine providing high speed and maneuverability
- Capacity: 1-2 pilots with advanced avionics systems for navigation and targeting

Success and Implementation

In 1990, the TT-05 successfully completed its flight trials and entered mass production. The aircraft became a source of pride for Indonesia as it was built with mostly local components, showcasing the advancing capabilities of the Indonesian defense industry.

The TT-05 was then deployed by the Indonesian Air Force (TNI-AU) in various operations, including border patrols, tactical airstrikes, and reconnaissance missions. It proved to be effective and reliable in various conditions, making it a cornerstone of Indonesia's air power during that decade.

Impact and Legacy

The success of the TT-05 provided a significant boost to Indonesia's aviation industry, paving the way for further projects in the development of military and civilian aircraft. To this day, the TT-05 is remembered as a symbol of innovation and perseverance in the face of technological and industrial challenges.

CONTROL

AG1: ENGINE 1
AG2: ENGINE 2
AG3: WEAPON ACTIVATION
AG4: EXTERNAL FUEL TANK DROP
AG5: DROP ROCKET POD
AG6: SIGNAL LIGHT
AG7:GYROSCOPE
AG8: FRONT LANDING GEAR TURN

"NOTE"
Increase the physics when you about to land and take off, then when you are in the air you can change the physics to low, also turn of AG8 when about to take off and landing, turn it on only when youre on taxi.

Credit
@LukeDaDuke for the rocket, i modify it a bit
Uhh im forget where i get those Cockpit stuff

Aight Thats It Enjoy !!!!